Sabtu, 25 Juni 2011

Roda Kehidupan

          "Guru, saya pernah mendengar kisah seorang arif yang pergi jauh dengan berjalan kaki. Cuma yang aneh, setiap ada jalan menurun, sang arif konon agak murung. Tetapi kalau jalan sedang mendaki ia tersenyum. Hikmah apakah yang bisa saya petik dari kisah ini ?" "Itu perlambang manusia yang telah matang dalam meresapi asam garam kehidupan. Itu perlu kita jadikan cermin. Ketika bernasih baik. Sesekali perlu kita sadari bahwa satu ketika kita akan mengalami nasib buruk yang tidak kita harapkan. Dengan demikian kita tidak terlalu bergembira sampai lupa bersyukur kepada Sang Maha Pencipta. Ketika nasib sedang buruk, kita memandang masa depan dengan tersenyum optimis. Optimis saja tidak cukup, kita harus mengimbangi optimisme itu dengan kerja keras." "Apa alasan saya untuk optimis, sedang saya sadar nasib saya sedang jatuh dan berada dibawah." "Alasannya ialah iman, karena kita yakin akan pertolongan Sang Maha Pencipta."
"Hikmah selanjutnya?"
"Orang yang terkenal satu ketika harus siap untuk dilupakan, orang yang diatas harus siap mental untuk turun kebawah. Orang kaya satu ketika harus siap untuk miskin.

Kata Bijak Hari Ini.
Jangan biarkan orang lain mempengaruhi ide dan keputusan anda. Dalam lima tahun ke depan, andalah- bukan mereka - yang harus hidup denganpilihan yang telah anda buat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

image

Lorem ipsum dolor sit

Aliquam sit amet urna quis quam ornare pretium. Cras pellentesque interdum nibh non tristique. Pellentesque et velit non urna auctor porttitor.

image

Nunc dignissim accumsan

Vestibulum pretium convallis diam sit amet vestibulum. Etiam non est eget leo luctus bibendum. Integer pretium, odio at scelerisque congue.